Antisipasi Embargo, DPR Minta Pemerintah Kembangkan Vaksin Dalam Negeri

28-03-2021 / KOMISI IX
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena. Foto: Jaka/nvl

 

Baru-baru ini, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkap adanya embargo vaksin Covid-19 yang dilakukan sejumlah negara. Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena meminta  pemerintah untuk fokus mengembangkan vaksin dalam negeri sebagai langkah antisipasi.

 

“Pemerintah mesti sungguh-sungguh memikirkan alternatif yang sama sekali tidak ada intervensi pihak asing adalah mulai memikirkan produksi vaksin dalam negeri," ujar Melki, sapaan akrabnya, melalui rilis yang diterima Parlementaria, baru baru ini. Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan vaksin, pemerintah perlu fokus pada percepatan penelitian dan produksi vaksin dalam negeri yaitu, Vaksin Nusantara dan Vaksin Merah Putih. 

 

“Percepatan penelitian dan peoduksi vaksin dalam negeri harus menjadi konsentrasi pemerintah. Pasalnya, Ini alternatif yang paling mungkin untuk pemerintah seriusin, sehingga dengan fokus kepada pengembangan vaksin dalam negeri kita bisa menjawab kebutuhan dan situasi dalam negeri terkait kebutuhan vaksin,” tegas Melki.

 

Selain pelaksanaan vaksinasi, politisi Partai Golkar itu mengimbau masyarakat tetap taat pada protokol kesehatan. “Pemerintah juga perlu memperluas cakupan penerapan PPKM untuk dijadikan kebiasaan baru dengan tetap mensosialisasikan 5M dan melaksanakan 3T,” pesan legislator dapil Nusa Tenggara Timur II itu.

 

Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada potensi kendala dalam percepatan vaksinasi ke depan. Kendala tersebut yakni terkait adanya embargo vaksin Covid-19 yang dilakukan sejumlah negara.

 

"Ada catatan yang kami sampaikan juga ke Presiden, karena terjadi lonjakan kasus di beberapa negara termasuk di India sehingga mulai terjadi embargo vaksin dan bisa mengganggu ketersediaan vaksin dalam beberapa bulan ke depan. Terutama yang berasal dari negara-negara yang melakukan embargo, sehingga kita perlu berhati-hati mengatur laju penyuntikan vaksin agar tidak terjadi kekosongan vaksin nantinya," jelasnya. (rnm/sf)

BERITA TERKAIT
Netty Aher: Akses Kesehatan Dasar Harus Jangkau Seluruh Lapisan
21-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Aher, turut menyampaikan duka cita mendalam atas...
Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan
18-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menanggapi pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR 2025...
Nurhadi Ungkap Banyak Dapur Fiktif di Program MBG, BGN Diminta 'Bersih-Bersih’
14-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menemukan adanya 'dapur fiktif' dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG),...
Kunjungi RSUP, Komisi IX Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan di NTT
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Kupang - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menyampaikan apresiasi atas pengelolaan RSUP dr. Ben Mboi Kupang...